Dikutip dari laman web Indonesia.go.id, pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian menyebut nilai ekspor untuk produk industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mencapai peningkatan sebesar 8,78 persen dibanding tahun 2022 pada triwulan IV, dengan nilai ekspor sebesar USD543,7 juta. Nilai ini tentu diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Euromonitor sendiri memprediksi bahwa pada tahun 2025 di Indonesia sendiri nilai transaksi jamu dan obat herbal nasional akan mencapai 25 triliun. Nilai ini sebuah angka yang fantastis terutama karena didukung oleh bonus negara Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melampau negara-negara lain.
Menghadapi tantangan ekonomi ini, PT Digjaya yang bergerak di bidang trading bahan baku dan bahan jadi obat herbal dan kosmetik nasional berupaya untuk terus membantu penetrasi pasar yang tidak hanya menjangkau pasar domestik tapi juga berupaya untuk bisa masuk menembus pasar ekspor.
Masalah yang kerap terjadi di sektor produk herbal adalah masih kurangnya minat dari para business owner untuk masuk menembus pasar ekspor. Salah satu alasannya adalah karena memang pasar dalam negeri sudah begitu besar. Tapi, sebagai pebisnis tentu kita tidak boleh membatasi hanya pada market domestik tapi juga bisa lebih jauh memperkenalkan bahan-bahan herbal nusantara ke luar negeri.
PT. Digjaya memiliki visi dan misi yang dengan sangat yakin akan bisa membantu para produsen dan brandowner untuk bisa memjangkau market lebih luas lagi. Didukung oleh man power yang sudah lebih dari 10 tahun masuk di dalam sektor bisnis herbal dan kosmetik, PT. Digjaya tentu tidak begitu sulit untuk bisa mencapai visi dan misinya tersebut.
Jangan ragu untuk bekerja sama dengan tim kami, PT. Digjaya Karya Nusantara.